Dinsdag 02 April 2013



Adat istiadat yang sering dikenal dengan sebutan Budaya berlangsung terus terjadi ditengah-tengah masyarakat. Adat dan Budaya yang telah berlaku tidak ada yang boleh melanggarnya, bila dilanggarkan akan mendapatkan hukum sosial dari masyarakat. Adat istiadat lebih dekat dengan hukum atau norma, sedangkan budaya lebih pada kebiasaan dalam sebuah Bangsa. Meskipun demikian, Adat dan Budaya dua hal yang tidak bisa dipisahkan berlaku ditengah-tengah masyarakat.
Adat istiadat dan budaya itu menjadi lentera kehidupan yang bisa menerangi tatanan kehidupan ekonomi sosial politik suatu Bangsa. Tanpa adat atau budaya suatu Bangsa akan kehilangan identitasnya, gelap tanpa ada yang menerangi dalam sisi kebiasaan yang berlaku. Budaya dan adat sangat melekat terus berkembang dalam suatu tatanan kehidupan sosial masyarakat.
Gadoh Aneuk Meupat Jeurat, Gadoh Adat Pat Tamita. Pepatah itulah yang selalu harus diingat oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila suatu hari nanti adat dan budaya itu terkikis akibat terjadi pergeseren moral, akan sangat berakibat fatal hilangnya Local Wisdom yang ada dalam masyarakat. Aceh akan tenggelam dengan budaya-budaya luar yang sangat gencar terkampanyekan baik melalui Telivisi, Internet maupun media Informasi Teknologi lainnya.
Globalisasi telah meruntuhkan norma-norma lokal yang ada dalam sebuah daerah. Informasi teknologi juga sangat berpengaruh terjadinya pergesaran budaya suatu Bangsa. Katakanlah misalnya Aceh dimasa lalu sangat dikenal dengan Gotong Royong dan peka terhadap kondisi sosial di sekelilingnya. Namun, pasca tsunami melanda Aceh dan arus globalisasi masuk, demikian juga dengan Informasi Teknologi tak dapat dibendung, telah menggeserkan sikap apatisme masyarakat. Sehingga masyarakat terjebak dengan sikap individualistik sedangkan kolektivitas mulai ditinggalkan.
Contoh nyata lainnya dalam hal bekerja sosial seperti gotong royong. Kebiasaan gorong royong tersebut saat ini, khususnya di wilayah perkotaan mulai ditinggalkan. Hal ini menunjukkan bahwa karakter masyarakat yang individualistik, jadi budaya kebersamaan tergilas dengan budaya-budaya yang hanya mementingkan personaliti.
Semakin nyata budaya kebersamaan ditinggalkan saat program Cash for Work (Kerja di Bayar) telah melunturkan norma bekerja sosial. Membersihkan selokan gampong sendiri pun harus dibayar. Jauh berbeda perbedaan dimasa lampau yang masih memiliki sikap sosial dengan suka rela membersihkan sendiri secara berkelompok dengan bergotong royong.
Ini juga bagian kecil terjadi pergeseran budaya yang sedang melanda Aceh secara umum. Bila terus dibiarkan tanpa ada upaya untuk mencegahnya. Maka jangan heran nantinya anak cucu kedepan akan hilang identitas jati diri Aceh yang terkenal dengan sikap yang ramah serta senang memuliakan tamu.
Sikap senang melayani tamu sebenarnya menjadi modal besar bagi Aceh bila Pemerintah mampu mengembangkannya. Pasalnya, Aceh yang memiliki banyak sumber wisata bisa dikembangkan untuk mewujudkan Aceh pusat wisata dunia. Sehingga Aceh akan dilirik oleh turis mancanegara dan mereka pun akan mengunjungi Aceh.
Lihat saja pemandangan yang dimiliki oleh Aceh Selatan. Adat istiadat serta kerajinan khas Aceh Selatan yang beragam bisa diwujudkan untuk menjadi Edutourism, Ecotourism dan juga wisata adat yang masih dilestarikan di Aceh Selatan. Sangat besar potensi Alam yang dimiliki, tetapi kembali pada Pemerintah yang belum maksimal memperhatikannya.
Demikian juga sejumlah tempat wisata dan adat istiadat lainnya yang mesti harus digali kembali. Kenapa demikian? Wisatawan yang akan mengunjungi suatu daerah ingin menyaksikan sesuatu yang asli dan khas disuatu Bangsa, bukan sesuatu yang dimodernisasi. Oleh karenanya, Aceh memiliki itu semua untuk bisa dikembangkan dan ditata baik kesiapan manusianya maupun infrastruktur lainnya.
Tidak cukup hanya itu, perangkat hukum mesti juga dirangcang yang harus melindungi budaya lokal. Karena selama ini setiap regulasi yang dibuat oleh Pemerintah terkesan selalu lebih menguntungkan Asing atau sering disebut dalam istilah ekonomi adalah berpihak pada kepenitingan Kapitalisme.
Kenapa demikian? Edutourism, Ecotourism dan Wisata Adat dan Budaya sangat melekat dengan berkembangnya perekonomian. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan akan terus berkembang dan bila Pemerintah tidak melakukan proteksi dengan regulasi ditakutkan nanti akan terjadi Liberalisasi. Akhirnya budaya luar yang diadopsi oleh Aceh, sedangkan budaya lokal terkikis akibat dari kelengahan Pemerintah itu sendiri.


LEMBAGA KESEHATAN



A.    PENGERTIAN LEMBAGA KESEHATAN
Lembaga kesehatan merupakan hal penting dalam suatu kelompok masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Salah satu contoh lembaga kesehatan di tingkat desa adalah posyandu. Fungsi utama posyandu adalah untuk melayani imunisasi bayi, pengecekan kesehatan untuk ibu hamil, dan pelayanan kesehatan lansia. Posyandu juga berfungsi untuk membantu puskesmas (lembaga kesehatan tingkat kecamatan) dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat dalam lingkup area yang cukup luas.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sistem pelayanan kedokteran saat ini di anggap masih kuno. Sistem yang dianut di Indonesia masih warisan zaman kolonial, sementara di Belanda sendiri sudah ditinggalkan. Dokter di Indonesia itu fee for service, yakni dokter menerima uang langsung dari pasien yang dilayaninya. Ini bisa dilihat dari kantong baju putih dokter yang lebar dalam untuk tempat uang, sistem seperti ini sangat membebani pasien yang tidak mampu dan tidak menciptakan keadilan di bidang kesehatan melalui jaminan kesehatan atau semacam asuransi adalah kebutuhan mutlak. Dengan demikian, dokter hanya menerima uang dari asuransi dan bukan dari pasien secara langsung.
Sistem Kesehatan tidak bisa diselesaikan dengan model sistem linier tapi dengan sistem dinamik, pendekatan kesisteman melalui upaya peningkatan sub sistem-sub sistem yang ada  dan memandang masalah atau peristiwa secara menyeluruh dan adanya keterkaitan antar bagian sistem. Oleh karena itu perlunya dilakukan Restrukturisasi sistem kesehatan nasional dengan membuat struktur sosial menuju Indonesia Sehat melalui Paradigma Sehat. upaya kesehatan masyarakat harus dikembangkan dengan memperhatikan skala prioritas dan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal.


B.     PENGERTIAN KESEHATAN
Secara umum, pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian kesehatan ini dimaksudkan yaitu tingkat keefisienan dari fungsional dengan atau tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termasuk manusia.
Pengertian kesehatan juga diungkapkan ketika WHO atau yang kita kenal sebagai Organisasi Kesehatan Dunia di dirikan yaitu pada tahun 1948. Yang mana pengertian kesehatan merupakan sesuatu yang tidak hanya dimaksudkan sebagai suatu kelemahan atau ketiadaan suatu penyakit melainkan juga merupakan keadaan mental dan fisik serta juga kesejahteraan sosial. Pemfokusan pada definisi kesehatan dan evolusi selama enam dekade pertama hanya pada segelintir publikasi saja. Sebagian dari mereka memfokuskan pada kekurangan nilai operasional serta juga permasalahan yang timbul pada pemakaian kata ‘lengkap’ tersebut.
Kemudian yang lainnya mengungkapkan tentang definisi kesehatan yang masih belum diubah dari semenjak tahun 1948 yaitu kalimat ‘hanya yang buruk’. Pengertian kesehatan kemudian diungkapkan lagi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada Piagam Ottawa yang didedikasikan untuk promosi kesehatan pada tahun 1986. Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut menyatakan bahwa kesehatan bukan tujuan dari hidup melainkan sumber daya untuk hidup sehari-hari. Selain itu, kesehatan dikatakan juga sebagai suatu konsep yang positif dan terfokus pada kemampuan fisik dan juga sumberdaya sosial.
Pengertian kesehatan juga merupakan suatu keadaan atau kondisi dari jiwa dan raga serta juga sosial yang dapat menjadikan seseorang dengan kehidupannya yang produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehidupan sosialnya.
Kebijakan negara di bidang kesehatan saat ini belum berpihak pada masyarakat marginal, hal tersebut menyebabkan munculnya banyak stigmanisasi dan diskriminalisasi pada komunitas masyarakat yang marjinal dan miskin. Kondisi tersebut memunculkan keperdulian Paramitra untuk menghapus stigma dan diskriminasi. Upaya pengurangan tersebut melalui pengorganisasian, penjangkauan dan capacity building pada komunitas agar mereka bisa mengakses layanan dengan mandiri. Issue kesehatan yang dipilih oleh Paramitra adalah issue penanggulangan HIV & AIDS, serta kesehatan lingkungan.  

C.    TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:

1.      Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

2.      Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.

3.      Peningkatan status gizi masyarakat.

4.      Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

5.      Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.

D.    DASAR-DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN
1.      Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
2.      Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
3.      Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.





E.     KESEHATAN MENURUT UNDANG-UNDANG
1.      Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
2.      Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
3.      Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4.      Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
5.      Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
*      Untuk mencapai tujuan Paramitra dalam program ini menggunakan strategi :
o   Mengembangkan kebijakan public tentang penanggulangan HIV & AIDS
o   Penguatan peran serta stakeholder untuk berperan aktif dalam program penanggulangan HIV dan AIDS
o   Penguatan capasitas individu, keluarga dan komunitas dalam rangka membangun lingkungan yang kondusif untuk penanggulangan HIV dan AIDS
o   Penguatan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku pada remaja, perempuan, laki-laki, keluarga serta masyarakat umum
o   Mendukung dan meningkatkan keterlibatan Odha dan OHIDHA untuk memperkuat kemampuan dan kerja sama antara jaringan Odha dan organisasi komunitas
o   Penguatan posisi tawar perempuan dalam keterlibatan di program penanggulangan HIV dan AIDS
o   Membuka akses layanan kesehatan dan mendorongan peningkatan mutu pelayanan perawatan, pengobatan dan dukungan pada ODHA, serta masyarakat umum
o   Memobilisasi sumberdaya, meningkatkan jejaring dan melakukan singkronisasi program untuk meningkatkan efektifitas program penanggulangan HIV dan AIDS.

*      Adapun kegiatan yang sudah dilakukan adalah :
o   Mendorong munculnya peraturan daerah tentang penanggulangan HIV & AIDS di Kab. Malang dan Kab. Pasuruan (Perda No 14/2008 Kabupaten Malang dan Perda No. 4/2010 Kabupaten Pasuruan).
o   Membangun Sistem yang kondusif dengan pendekatan yang komprehensif dalam upaya perubahan perilaku pada kelompok PS perempuan yang terorganisir (lokalisasi) dan jalanan, serta laki-laki pelanggan PS.
o   Program Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Hiburan (café, diskotik, karaoke, Hotel).
o   Penguatan Organisasi Paguyupan Pemilik Pantipijat/ perawatan Tradisional untuk program Penanggulangan HIV dan AIDS.
o   Penguatan program penanggulangan HIV & AIDS yang berbasis pada laki-laki dan gender.
o   Pengembangan Media kampanye tentang  Penanggulangan HIV dan AIDS untuk remaja.
o   Sosialisasi kesehatan reproduksi, HIV & AIDS dan trafiking pada anak jalanan.
o   Penguatan Institusi sekolah sebagai agensi untuk melakukan kampanye Anti Narkoba dan Bahaya penularan HIV & AIDS di kalangan anak sekolah
o   Membangun dan penguatan jejaring layanan kesehatan (Klinik IMS dan VCT) yang mudah di akses oleh masyarakat.
o   Promosi dan kampanye tentang bahaya Narkoba dan HIV & AIDS pada masyarakat umum.
o   Mobilisasi sumberdaya local, penguatan jejaring stakeholder dan sinkronisasi program penanggulangan HIV & AIDS.
o   Penguatan jejaring pada para Pokja Lokalisasi se Malang dan Pasuruan.
o   Penguatan partisipasi komunitas dalam penangganan budhies melalui pelatihan budhies bagi Pokja.
o   Pembentukkan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi orang dengan HIV & AIDS (ODHA).
o   Penguatan akses layanan pada ODHA secara komprehensif.
Ø  Empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:
1)      Sehat jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2)      Sehat mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:
a.       Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
b.      Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.
c.       Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

3)      Kesejahteraan sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

4)      Sehat spiritual
keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton. Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi.
“Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.”
F.     LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN
Adalah tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat berupa, yaitu:
1)      Rawat Jalan
Bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut dan mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Dapat dilakukan pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan spesialis dan lain-lain.

2)      Institusi
Adalah pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberika berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitas, dan lain-lain.

3)      Hospice
Adalah pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Misalnya digunakan dalam home care.



4)      Community Based Agency
Adalah pelayanan kesehatn yang dilakukan pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.

G.    HUBUNGAN LEMBAGA KESEHATAN DENGAN LEMBAGA LAINNYA
a.       Hubungan Kesehatan dan ekonomi
Hubungannya dengan kesehatan, yaitu seberapa besar anggaran yang ditujukan untuk kesehatan itu bisa memadai serta bagaimana anggaran tersebut bisa dialokasikan dengan tepat. Selain itu juga diperlukan kerjasama antara parlemen dan pihak kesehatan yang terkait untuk melihat permasalahan ini secara bijak dan tepat, karena kesehatan merupakan satu investasi jangka panjang untuk mendongkrak makroekonomi.
b.      Hubungan kesehatan dengan Agama
Kesehatan mental adalah ilmu yang meliputi tentang prinsip-prinsip, peraturan-peraturan, serta prosedur-prosedur untuk mempertinggi kesehatan rohani.2 Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang dalam rohani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, dan tentram. Sedangkan permasalahan kesehatan mental meyangkut pengetahuan serta prinsip-prinsip yang terdapat dalam lapangan Psikologi, kedokteran, psikiater, biologi, sosiologi, dan agama.
Mereka menggunakan pendekatan metode Hipnosa untuk mengetahui penyakit apa yang diderita oleh seseorang dan menyembuhkannya dengan metode kepercayaan terhadap agama.
c.       Hubungan kesehatan sangatlah erat anatara politik, sosial, budaya.
Karena dalam kehidupan politik akan berdampak pada stake holders selaku pembuat kebijakan kesehatan sangatlah memperhatikan kondisi politik yang ada. Sedangkan dalam kehidupan sosial budaya, dalam lingkungan masyarakat sudah mendarah daging terhadap kehidupan mereka sehari – hari meskipun nantinya dalam pembuatan suatu kebijakan yang diambil sangatlah baik, belum tentu dapat diterima oleh masyarakat. Jika kebijakan bertentangan dengan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat, sehingga kebijakan tersebut sulit diterima didalam lingkungan masyarakat.

d.      Hubungan kesehatan dengan pendidikan
Ada pepatah Arab mengatakan al-aqlus salim fil jismis salim “akal yang sehat itu terletak di badan yang sehat” ini merupakan sesuatu pepatah yang patut dijalankan. secara sederhana orang yang tidak sehat akan mempengaruhi terhadap pikiran dan anggota tubuh yang lain. Contoh sederhana anak yang sakit flu hidung meler ketika akan konsentrasi belajar saya yakin tidak bisa, atau pun bisa mungkin kurang optimal, ini disebabkan oleh gangguan salah satu organ tubuh yakni hidung, itulah pentingnya kesehatan hidung, contoh lain bisa mata, menjadi organ vital bagi jalannya aktivitas mata bisa melihat, sekaligus penunjuk jalan mata yang tidak sehat akan menyebabkan gangguan penglihatan bisa jadi tidak fokus dalam membaca buku majalah, atau tulisan-tulisan di media massa.
Dalam konteks ini, antara kesehatan, ekonomi, dan kemiskinan dapat dilihat pada tingkat rumah tangga dan masyarakat. Sakit secara langsung maupun tidak mempengaruhi sumber daya rumah tangga, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan, hilangnya waktu sekolah dan bekerja, serta kerugian akibat hilangnya aset berharga untuk pengobatan dan perawatan. Pada tingkat masyarakat, penyakit mempengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia melalui beberapa cara, antara lain pertama, investasi pada tenaga kerja.
Tingginya angka kesakitan pada tenaga kerja menyebabkan keuntungan perusahaan berkurang karena karyawan tidak menyelesaikan pekerjannya. Kedua, investasi pada dunia usaha dan pariwisata. Penyakit bisa membuat lari para investor sehingga menurunkan potensi pendapatan daerah tersebut. Ketiga, investasi pada hidup yang lebih lama dan lebih sehat. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit infeksi pada masa kanak-kanak serta suksesnya promosi keluarga berencana akan menyebabkan transisi demografi – meningkatnya jumlah penduduk yang hidup lebih lama dan lebih produktif.
Makro ekonomi itu sangat erat sekali hubungannya dengan kesehatan, yaitu seberapa besar anggaran yang ditujukan untuk kesehatan itu bisa memadai serta bagaimana anggaran tersebut bisa dialokasikan dengan tepat. Selain itu juga diperlukan kerjasama antara parlemen dan pihak kesehatan yang terkait untuk melihat permasalahan ini secara bijak dan tepat, karena kesehatan merupakan satu investasi jangka panjang untuk mendongkrak makroekonomi.

H.    PROGRAM PELEMBAGAAN KOMUNITAS SEHAT
1.      Ibu Sadar Gizi (BUDARZI)
Program Pondok Gizi Budarzi (PG Budarzi) merupakan program gizi masyarakat yang berorientasi pada pemeliharaan kesehatan dan gizi balita, pembangunan kesadaran masyarakat khususnya ibu untuk menerapkan kaidah gizi dan kesehatan dalam menyusun menu keluarga khususnya balita, mendampingi dan melayani serta memanfaatkan potensi lokal dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki status gizi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan :
o   Posyandu.
o   Rehabilitas giji anak dan ibu hamil.
o   Penyuluhan dan kampanye kesehatan.
o   Imunisasi dasar vitamin A sesuai jadwal.
o   Pemberdayaan masyarakat local

2.      Program Komunitas Sehat
Terdiri dari Program Kesehatan Masyarakat Keliling Terpadu (PROSMILING TERPADU) yaitu program layanan kesehatan keliling yang dilaksanakan secara terpadu (berbagai program kesehatan di satukan dalam paket bersama) dan dikemas secara populis, yang dilaksanakan secara cuma-cuma bagi masyarakat fakir miskin yang tempat tinggalnya jauh dari akses pelayanan kesehatan. Selain PROSMILING, PKPU memiliki program Klinik Peduli yang didirikan di daerah-daerah minus dan bencana.

3.      Program Komunitas Hijau
Komunitas hijau atau green community adalah program pemberdayaan masyarakat (community development) yang berorientasi pada perubahan perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat serta perbaikan kondisi lingkungan tempat tinggal. Program ini dilakukan di daerah miskin dan membutuhkan perhatian berupa pendampingan kesehatan lingkungan.

4.      Kesehatan masyarakat
Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS Peningkatan jumlah warga di Mimikayang terinfeksi HIV/AIDS cukup signifikan . Pada 2007, 1430 kasus  meningkat menjadi 1793 kasus ditahun 2008. Kondisi inimendorong LPMAK melakukan kerjasama dengan KPAD Mimika. Kegiatan yang dilaksanakan :
o   Promosi kesehatan dalam hal pencegahanHIV/AIDS berbasisi adat dan agama.
o   Pemeriksaan HIV/AIDS dan PMS bagi masyarakat didaerah terpencil (Mobile VCT).
o   Kampanye pencegahan HIV/AIDS melalui event peringatan hari AIDS.
o   Pengobatan ARV di RSMM dan RSWB

5.      Pelayanan medis
o   Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM)
o   Rumah Sakit Waa Banti (RSWB)
Ø  Lima perspektif permasalahan kesehatan di Indonesia yang masih didapatkan, yaitu :
§  Sistem kesehatan saat ini masih berbasis paradigma sakit bukan berbasis paradigma sehat dan sejahtera.
§  Pendekatan pembangunan sistem kesehatan masih pendekatan tahapan-tahapan proyek , bukan suatu proses yang berkesinambungan.
§  Fasilitas kesehatan yang dibangun saat ini hanya ditinjau dari pembangunan infrastruktur yang mewah dan prestise, belum berdasar kebutuhan masyarakat.
§  Upaya pembangunan kesehatan masih diseragamkan, padahal  tidak  mungkin  bisa diseragamkan, harus ada skala prioritas, dan melihat kondisi masing-masing daerah dan potensi kearifan lokal yang dimiliki.
§  Masih banyak wilayah yang tidak tersentuh pelayanan kesehatan, seperti: daerah pemukiman kumuh di perkotaan, daerah pesisir, pulau-pulau kecil dan daerah perbatasan.
I.       Ruang Lingkup kesehatan Masyarakat
o   Biostatistik
o   Kesehatan Lingkungan
o   Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
o   Administrasi Kesehatan Masyarakat
o   Gizi Masyarakat
o   Kesehatan dan Keselamatan Kerja
o   Kesehatan Reproduksi masyarakat

J.      PENTING MENJAGA KESEHATAN
Kesehatan adalah hal yang penting bagi setiap manusia karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan segala kegiatan. Tapi tak hanya dibutuhkan tubuh yang sehat dalam kehidupan ini, juga jiwa yang sehat. Untuk memiliki itu semua kita harus menjaga keseimbangan hidup kita dan menerapkan pola hidup sehat baik lahir maupun batin.
Kesehatan merupakan anugerah terbesar dari Tuhan yang wajib kita syukuri dan jaga, mensyukuri saja tidak cukup maka yang wajib dilakukan adalah menjaga badan agar selalu sehat itu lebih penting.
Dalam banyak hal ada beberapa kasus yang muncul dalam kehidupan manusia adalah kurangnya perhatian mereka terhadap pola kehidupan yang sehat. Sering kita mendengar banyak orang yang menderita penyakit jantung, kanker, gangguan ginjal dan lain sebagainya itu disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah pola hidup yang tidak sehat.
o   Pola kehidupan yang sehat adalah menjadi kunci utama bagi terciptanya kesehatan yang baik, mulai dari pola makan, minum, tidur sampai olahraga yang rutin harus menjadi prioritas. Contoh sederhana orang yang memiliki pola makan yang asal-asalan atau banyak mengkonsumsi makanan yang berlemak akan menimbulkan obesitas, penyakit jantung dan gangguan organ tubuh.
o   Pola makan yang sehat tidak hanya mengkonsumsi makanan yang berkarbohidrat saja, tapi juga harus diimbangi dengan yang berprotein, memiliki nutrisi yang sehat, seperti sayur mayur, susu, telor, biji-bijian dan kacang-kacangan.
o   Minuman juga bisa menjadi penentu kesehatan, kita tahu bersama bahwa dalam tubuh manusia hampir 80 % adalah terdiri dari cairan, minuman yang baik untuk dikonsumsi adalah air putih yang menyehatkan. Mengkonsumsi air yang dicampur dengan bahan-bahan yang lain akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh, serta mempengaruhi metabolisme tubuh. Kita lihat saja orang yang banyak mengkonsumsi alkhohol, minuman bersoda, kopi dan teh ternyata tidak baik untuk organ ginjal. Boleh kita mengkonsumsi kopi dan teh ala kadarnya saja, lebih banyak mengkonsumsi minuman air putih itu lebih banyak dianjurkan oleh para dokter karena bisa membersihkan organ ginjal dari kotoran-kotoran dan racun yang melekat setelah kita mengkonsumsi kopi dan teh serta sejenisnya.
o   Pola tidur yang teratur juga bisa mempengaruhi terhadap kesehatan tubuh, orang yang teratur tidurnya sehari 6-7 jam bisa mengistirahatkan tubuh dari rasa kelelahan setelah seharian aktivitas. Sedangkan orang yang tidak teratur pola tidurnya akan menyebabkan gangguan kejiwaan, seperti stress, insomnia (susah tidur) bahkan bisa membahayakan terhadap organ tubuh seperti mata bisa merah, berair serta gangguan jantung dan darah tinggi.
o   Terakhir adalah olahraga, biasakan setiap hari setelah bangun tidur, jogging, lari-lari agar badan terasa sehat, kalau tidak bisa lakukan olah raga seminggu sekali untuk membakar metabolisme tubuh. Kinerja tubuh yang sehat adalah adanya pergerakan motorik dari masing-masing anggota tubuh, mulai dari tangan, kaki kepala serta badan.
Itulah pentingnya menjaga kesehatan tubuh, mari kita biasakan hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi serta bernutrisi bagi tubuh. Membiasakan hidup sehat mulai dari diri kita pribadi, keluarga, masyarakat pada umumnya. Kesehatan dan pendidikan adalah modal utama bagi majunya suatu bangsa, menjadi bangsa yang cerdas, unggul dan berprestasi.




K.    KESIMPULAN

*      Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.
*      Lembaga kesehatan merupakan hal penting dalam suatu kelompok masyarakat yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Salah satu contoh lembaga kesehatan di tingkat desa adalah posyandu. Fungsi utama posyandu adalah untuk melayani imunisasi bayi, pengecekan kesehatan untuk ibu hamil, dan pelayanan kesehatan lansia. Posyandu juga berfungsi untuk membantu puskesmas (lembaga kesehatan tingkat kecamatan) dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat dalam lingkup area yang cukup luas.
*      Tenaga-tenaga terdidik itu diharapkan melakukan proses pendapingan dan pemberdayaan kesehatan masyarakat. Dokter cukup ditempatkan atau menetap permanen di fasiltas kesehatan utama yang membawahkan beberapa fasiltas kesehatan satelit.
*      Karena itu, dokter harus diberi fasiltas alat transportasi berupa mobil sehat keliling atau kapal sehat keliling bagi daerah pesisir dan pulau-pulau kecil, agar dapat menjangkau, bekeliling ke fasilitas satelit untuk memberikan pelayanan di hari-hari tertentu yang telah dijadwalkan.





L.     DAFTAR PUSTAKA

Soerjono soekanto. 1982. Siologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT. Rajawali
Syahrial Syarbaini, dkk. 2002. Sosiologi dan politik. Jakarta. Ghalia Indonesia
“Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan & Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran”